Interview Berbasis Human Design: Mengungkap Potensi Sejati Calon Karyawan

Dalam dunia HRD atau SDM, pertanyaan yang muncul adalah mengapa proses interview masih bertumpu pada pikiran sadar, yang hanya memiliki andil sekitar 10-20% dalam teori pikiran manusia, sementara pikiran bawah sadar mengendalikan sebagian besar perilaku dan keputusan individu, yaitu sekitar 80-90%. Penting bagi HRD atau SDM untuk memahami bagian yang lebih besar dari pikiran seseorang, yaitu pikiran bawah sadarnya. Namun, mengajak calon karyawan masuk ke dalam kondisi gelombang otak bawah sadar atau trens melalui hipnoterapi bukanlah solusi praktis atau mungkin dilakukan dalam konteks interview tradisional.

Inilah mengapa pemahaman terhadap blueprint serta cetak biru pikiran sadar dan bawah sadar seseorang melalui pendekatan ilmu Human Design menjadi sangat penting. Human Design memungkinkan HRD atau SDM untuk menggali lebih dalam ke dalam pikiran bawah sadar calon karyawan tanpa perlu memasuki domain hipnoterapi atau kondisi gelombang otak khusus.

Dengan menggunakan pendekatan Human Design dalam sesi interview, HRD atau SDM dapat merancang pertanyaan-pertanyaan yang dirancang khusus untuk mengungkap nilai-nilai, pola-pola berpikir, dan preferensi yang mungkin tidak disadari oleh calon karyawan. Hal ini membuka pintu bagi HRD atau SDM untuk memahami lebih baik potensi sejati calon karyawan dan membuat keputusan yang lebih baik dalam proses seleksi.

Teori pikiran yang menyatakan dominasi pikiran bawah sadar menjadi pijakan utama dalam mengembangkan pendekatan ini. Pikiran bawah sadar menyimpan keyakinan, nilai-nilai, dan pengalaman masa lalu yang memengaruhi perilaku tanpa disadari. Oleh karena itu, memahami cetak biru bawah sadar melalui Human Design menjadi kunci untuk menggali potensi calon karyawan secara holistik.

Dalam sesi interview, pendekatan Human Design digunakan untuk membongkar lapisan-lapisan pikiran bawah sadar. Pertanyaan-pertanyaan dirancang untuk mengungkap nilai-nilai mendasar, pola-pola berpikir, dan preferensi yang mungkin tidak disadari oleh calon karyawan sendiri.

Pendekatan ini memungkinkan HRD atau SDM untuk melihat melampaui respons-respons yang diharapkan dan memperoleh wawasan tentang kepribadian yang autentik dari calon karyawan. Bagaimana mereka merespon tekanan, bagaimana adaptasi mereka terhadap perubahan, dan faktor-faktor apa yang secara intrinsik memotivasi mereka adalah beberapa hal yang terungkap melalui pendekatan Human Design ini.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang cetak biru bawah sadar, HRD atau SDM dapat merancang program pengembangan SDM yang lebih terarah. Ini melibatkan pembinaan yang lebih personal, penempatan yang lebih akurat, dan strategi manajemen yang menghargai keunikan dan potensi yang muncul dari pikiran bawah sadar.

Interview berbasis Human Design bukan hanya tentang menemukan karyawan yang tepat untuk pekerjaan tertentu, tetapi juga tentang membangun tim yang kuat dan terinspirasi. Pemahaman mendalam tentang pikiran bawah sadar menciptakan dasar yang kokoh untuk pengembangan individu dan pertumbuhan kolektif dalam organisasi.

Case Study: Membangun Tim Sales Marketing Manager dengan Pendekatan Human Design

Latar Belakang: Perusahaan XYZ, sebuah perusahaan yang berkembang pesat di bidang teknologi, sedang dalam tahap mencari seorang Sales Marketing Manager yang berkualitas untuk memimpin tim pemasaran dan penjualan mereka. Tim HRD/SDM perusahaan menyadari bahwa untuk memastikan kesuksesan dalam peran ini, mereka perlu memahami lebih dalam tidak hanya keterampilan dan pengalaman calon karyawan, tetapi juga karakter dan potensi sejati mereka.

Pendekatan: Tim HRD/SDM memutuskan untuk menggunakan pendekatan Human Design dalam proses interview untuk mengidentifikasi kandidat yang sesuai dengan posisi Sales Marketing Manager. Mereka memahami bahwa Human Design dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang karakteristik energetik seseorang, termasuk bakat alaminya dalam bidang penjualan dan pemasaran.

Kandidat Pertama: Kandidat pertama, David, memiliki pengalaman yang solid dalam bidang penjualan dan pemasaran. Namun, saat analisis Human Design dilakukan, tim HRD/SDM menemukan bahwa David tidak memiliki gate penjualan (gate 26) dan gate pemasaran (gate 44) yang aktif. Hal ini mengindikasikan bahwa secara energetik, David mungkin tidak memiliki bakat alami atau kecenderungan yang kuat dalam kedua bidang tersebut.

Analisis HRD/SDM: Tim HRD/SDM menyadari bahwa meskipun David memiliki pengalaman yang luas, tanpa dukungan energi alaminya dalam bidang penjualan dan pemasaran, dia mungkin tidak akan mencapai hasil optimal jika ditempatkan dalam peran Sales Marketing Manager. Mereka mempertimbangkan bahwa memaksakan David hanya melalui pendekatan pikiran sadar saja tidak akan menghasilkan hasil yang memuaskan bagi perusahaan.

Kandidat Kedua: Kandidat kedua, Sarah, juga memiliki pengalaman yang solid dalam bidang penjualan dan pemasaran. Analisis Human Design menunjukkan bahwa Sarah memiliki gate penjualan (gate 26) dan gate pemasaran (gate 44) yang aktif. Ini menunjukkan bahwa secara energetik, Sarah memiliki bakat alami dan kecenderungan yang sesuai dengan tuntutan peran Sales Marketing Manager.

Penutup:

Case study ini menggambarkan pentingnya menggunakan pendekatan Human Design dalam proses seleksi karyawan, terutama untuk peran yang kritis seperti Sales Marketing Manager. Melalui pemahaman tentang karakteristik energetik seseorang, HRD atau SDM dapat mengidentifikasi bakat alami dan potensi sejati kandidat, yang mungkin tidak terlihat melalui pendekatan konvensional yang hanya berfokus pada keterampilan dan pengalaman keras.

Pemahaman ini memungkinkan HRD atau SDM untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis dalam memilih kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan memahami karakteristik energetik kandidat melalui pendekatan Human Design, tim HRD/SDM dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih kandidat yang sesuai dengan posisi Sales Marketing Manager. Meskipun pengalaman dan keterampilan keras penting, pemahaman tentang bakat alami dan potensi sejati seseorang melalui Human Design dapat memberikan pandangan yang lebih holistik dan mendalam dalam proses seleksi karyawan. Dalam hal ini, memilih Sarah sebagai Sales Marketing Manager berpotensi memberikan hasil yang lebih optimal bagi perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan demikian, pendekatan Human Design bukan hanya menjadi alat tambahan, tetapi menjadi bagian integral dari proses seleksi karyawan yang efektif dan berkelanjutan. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik energetik kandidat, perusahaan dapat membangun tim yang kuat dan terinspirasi, yang mampu membawa perusahaan menuju kesuksesan jangka panjang.

Informasi lebih lanjut terkait layanan Human Design untuk SDM atau HRD Korporasi bisa masuk ke tautan link di kolom deskripsi atau komentar dibawah ya.

https://corporate.merancangkehidupan.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *